Benci Produk Asing , Cinta Produk Lokal? (Sebuah renungan Hari Kebangkitan Nasional)

Suryatin Setiawan, Konsultan dan coach Digitalisasi, pelaku usaha. Slogan ini sudah digaungkan setiap rejim, dari Sukarno sampai Jokowi, sudah seumur Republik ini. Pada hari Kebangkitan Nasional 2021, tajuk rumit ini kembali di-curhat-kan oleh Menko Luhut Panjaitan yang menyampaikan dari APBN 1300 triliun rupiah setidaknya ada 300 triliun yang bisa dibelanjakan membeli produk dan jasa lokal,

Pendidikan formal RI memasuki era ekonomi digital

Suryatin Setiawan, Penasehat Yayasan Unpar dan Anggota Yayasan SMA Loyola Nadiem Makarim menjadi mendikbud baru. Apa yang akan dilakukan Nadiem? Dia menghadapi dua sisi yang mandek yaitu birokrasi di kementriannya dan Institusi Pendidikan yang juga sudah sangat baku pakemnya . Kemandekan birokrasi yang kronis perlu segera reorientasi. Biasanya pemimpin berupaya menemukan anggotanya yang punya motivasi

Bencana Peradaban : Sosial Media Gratis

Suryatin Setiawan; Senior coach , digitalisasi organisasi dan bisnis Tristan Haris : “Gratis adalah model bisnis yang paling mahal yang dibayar oleh kemanusiaan” Tristan Haris pernah bekerja sebagai ‘design ethicist’ di Google dan kemudian menjadi penyebar paham bahwa revolusi digital melalui social media yang semula terasa mengembangkan pikiran kini sudah menjadi pembajak pikiran manusia. Mirip

Digitalisasi Layanan Pemerintah

Digitalisasi Layanan Pemerintahan (KOMPAS 25 April 2019) Suryatin Setiawan Senior Digital Consultant and Coach – Advisory board PCU PT Pegadaian Ada kesepahaman yang membesarkan hati dari Debat Capres keempat Sabtu 30 Maret 2019 yang lalu. Kedua capres menyatakan akan menggunakan Teknologi Digital untuk menjalankan layanan pemerintahan RI. Jokowi menyebut Dilan (Pemerintah Digital Melayani) dan Prabowo

Guru, Murid, dan Pendidikan Era Digital RI

Suryatin Setiawan Senior Digital Consultant and Coach – Komisaris TelkomTelstra Salah satu hal paling positif dari majunya peradaban digital yang sudah jadi gaya hidup adalah soal penyebaran ilmu dan pengetahuan. Ketika era pra-internet ilmu dan pengetahuan sangat dibatasi di ruang2 kuliah, lab, perpustakaan dan buku pribadi. Hari ini ilmu di-demokratisasi, bisa mudah diakses oleh siapa

Pengantar Data Science dan Aplikasinya bagi Pemula

Pengantar Data Science dan Aplikasinya bagi Pemula. Bagi mayoritas orang, terlebih lagi yang belum berkecimpung di dunia kerja, barangkali data dianggap tidak penting. Data bisa jadi dianggap berkonotasi dengan “tumpukan” angka-angka yang membosankan dan “meaningless”. Data dianggap menjadi urusan perusahaan atau pemerintah, sehingga merupakan hal yang “jauh” dari kehidupan sehari-hari. Maka, meskipun “data science” atau