Bandung TalentSource Founder, Telecommunications Expert
Suryatin Setiawan, Konsultan dan coach Digitalisasi, pelaku usaha. Slogan ini sudah digaungkan setiap rejim, dari Sukarno sampai Jokowi, sudah seumur Republik ini. Pada hari Kebangkitan Nasional 2021, tajuk rumit ini kembali di-curhat-kan oleh Menko Luhut Panjaitan yang menyampaikan dari APBN 1300 triliun rupiah setidaknya ada 300 triliun yang bisa dibelanjakan membeli produk dan jasa lokal,
Suryatin Setiawan, Penasehat Yayasan Unpar dan Anggota Yayasan SMA Loyola Nadiem Makarim menjadi mendikbud baru. Apa yang akan dilakukan Nadiem? Dia menghadapi dua sisi yang mandek yaitu birokrasi di kementriannya dan Institusi Pendidikan yang juga sudah sangat baku pakemnya . Kemandekan birokrasi yang kronis perlu segera reorientasi. Biasanya pemimpin berupaya menemukan anggotanya yang punya motivasi
Suryatin Setiawan; Senior coach , digitalisasi organisasi dan bisnis Tristan Haris : “Gratis adalah model bisnis yang paling mahal yang dibayar oleh kemanusiaan” Tristan Haris pernah bekerja sebagai ‘design ethicist’ di Google dan kemudian menjadi penyebar paham bahwa revolusi digital melalui social media yang semula terasa mengembangkan pikiran kini sudah menjadi pembajak pikiran manusia. Mirip
Suryatin Setiawan Senior Digital Consultant and Coach – Komisaris TelkomTelstra Salah satu hal paling positif dari majunya peradaban digital yang sudah jadi gaya hidup adalah soal penyebaran ilmu dan pengetahuan. Ketika era pra-internet ilmu dan pengetahuan sangat dibatasi di ruang2 kuliah, lab, perpustakaan dan buku pribadi. Hari ini ilmu di-demokratisasi, bisa mudah diakses oleh siapa
Suryatin Setiawan – Bandung TalentSource (Saya tulis di 27 Feb 2015 dan menjadi realita pada 2018 ) Setelah 20 tahun industri selular beroperasi di Indonesia, sampailah industri ke tahap jenuh, mencari pertumbuhan top line 2 digit adalah tugas yg tak mudah, pertumbuhan jumlah pelanggan sudah praktis selesai. Masa emas industri selular Indonesia kira2 hanya berlangsung
Let me start by sharing my observation on the attributes of Indonesia enterprises in general and this is mostly about the medium-large companies , state-owned, or private in Indonesia. In terms of the chance to adopt digital technologies , those Indonesia companies have the following advantages : they operate in third largest market in Asia,
Established running companies these days at least facing two potential real challenges one is, competition including from product substitution, maybe completely un-expectable and coming out in totally different format, and two, is its opex basis If a company think that its products or services will never be replaceable, think deeper and longer and listen or
I find many companies in Indonesia, whether they are at the first tier or lower, have an incredible potential to grow and become a big regional player in this gigantic growing ASEAN market as we all can see. But it is very common to see that these potentially great companies in Indonesia have failed to
If you’re a company in Indonesia facing digitalization challenges, not really sure how to deal with potential disruptions by the digitalization wave , my team and I are potentially the right partner to help you. Regardless of your business size , a private, public or State owned enterprise we will design a coaching and mentoring